Kamis, 01 Juli 2010

Jenis - jenis Diam

Sesungguhnya, diam itu sangat bermacam - macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam menjadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini adalah jenis - jenis diam :


a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun, diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara dengan sok tahu.

b. Diam Malas
Diam jenis ini merupakan keburukan karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan bicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera, atau malas. Kalau memang bermanfaat dan penting, maka rasa malas ini harus di dobrak.

c. Diam Sombong
Inipun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengan dirinya. Dia menganggap lawan bicaranya memiliki tingkat intelektual dan status sosial yang lebih rendah, sehingga timbul perasaan kalau dia bicara akan mencemari wibawa dan menurunkan kehormatannya.

d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji. Dia memang tidak berkata namun memberi makna mengiyakan sebuah kedzoliman.

e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya. Baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.

f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa dengan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besar dibanding dengan berbicara.

Untuk Diri Sendiri ( Emosi!! dan kamu akan menyesal)

by Assa Mangiwa

Cerita ini sering terjadi pada diri kita. Seorang pria membawa mobil baru. Mobil pertama yang dia beli seumur hidup. Berpuluh - puluh tahun dia menabung. Akhirnya bisa membeli mobil itu. Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada mobil baru. Ia memukul - mukulkan palu ke mobil tersebut. Akibatnya mobil baru tersebut penyok dan catnya tergores. Pria tersebut terkejut mendengar bunyi pukulan di mobil yang baru dibeli. Ia berlari menghampiri mobil itu. Ia terperanjat. Seketika ia sangat emosi. Lalu ia pukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera mambawa anaknya ke Rumah Sakit. Dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari - jari anak yang hancur tersebut, tetapi gagal. Diputuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut. Sang anak tersadar dari operasi amputasi tersebut. Jarinya telah tidak ada. Dengan polos ia berkata, "Papa, aku minta maaf tentang mobil papa". Kemudian, ia bertanya, "Tetapi kapan jari - jariku akan tumbuh kembali?". Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.
Pelajaran :
Berpikirlah dahulu sebelum kita kehilangan kesabaran kepada seseorang yang kita cintai. Kepada siapa saja. Termasuk orang tua, anak, istri, teman, partner bisnis. Mobil rusak dapat diperbaiki. Itu hanya benda. Hanya seonggok barang, yang tidak punya hati. Tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki. Sakit hati orang tua bisa berakibat bencana. Sakit hati istri bisa berarti perpisahan. Sakit hati anak bisa menghancurkan masa depannya. Sakit hati partner bisnis bisa berarti kehilangan pekerjaan. Waktu tidak dapat kembali.....hidup bukanlah DVD Player, yang dapat di backward dan forward. Hidup hanya ada tombol Play dan Stop saja....Mengampuni lebih besar pahalanya daripada membalas dendam.

"May God unfailing love rules our heart today..."

Room Jokes (untuk dinikmati sendiri!!!...)

Pemakaian Tinggal 30 Kali
Seorang pria paruh baya, mengalami masalah dengan penisnya, setelah mengalami beberapa rangkaian tes, dokter yang menanganinya mendapatkan kesimpulan. "Maaf, penis Anda mengalami pekerjaan berat dan pemakaian yang berlebihan di 30 tahun pertama hidup Anda. Pemakaian penis Anda sudah mendekati limit-nya, Anda hanya memiliki sisa 30 kali ereksi".
Pria tersebut pulang dengan perasaan tertekan dan sedih yang mendalam, istrinya telah menunggu di depan pintu rumahnya dan menanyakan bagaimana hasil pemeriksaan dokter. Pria itu menceritakan semua hasil yang dikatakan oleh dokter tadi. Istrinya berkata, "Oh tidak, hanya 30 kali! Kita jangan sampai menyia - nyiakannya, kita harus membuat daftar yang benar - benar tepat". Pria itu menjawab, "Yeah, saya sudah membuat daftarnya ketika saya berjalan pulang ke rumah tadi!. Maaf, nama kamu tidak ada di dalamnya".


Burung Betet
Seorang wanita pergi ke toko hewan dan melihat seekor betet besar yang indah. Terpampang harganya yang hanya Rp. 50.000,-. "Kok murah?", tanya wanita itu pada pemilik toko. Si pemilik toko menjawab, "Begini, pertama - tama saya harus ceritakan dulu bahwa betet ini dulunya dipelihara di rumah bordil, jadi kadang - kadang dia ngomong kata - kata yang lumayan jorok".
Si wanita berpikir sejenak, tapi tetap memutuskan untuk membeli burung yang indah itu. Ia membawanya pulang dan menaruhnya di sangkar, menggantungnya di ruang tamu dan menunggu burung itu bicara. Burung itu melihat ke sekeliling ruangan, lalu melihat si wanita, dan berkata, "Rumah baru, germo baru". Wanita itu merasa kaget, tapi lalu menganggapnya lucu, "Tidak apalah". Saat dua anak gadisnya pulang dari sekolah, burung itu melihat mereka dan berkata, "Rumah baru, germo baru, perek baru". Gadis - gadis dan wanita itu merasa sedikit tersinggung, tapi akhirnya bisa mengerti. Beberapa saat kemudian suami sang wanita, Andre, pulang dari kantor. Burung itu melihatnya dan berkata, "Halo Andre, ketemu lagi".


Obrolan Kamuflase
Liburan panjang lalu, Anti kuliah praktek di TV swasta bersama Wati. Karena berlangsung dua bulan, Anti dan Wati menyewa satu kamar. Kamar itu memiliki ranjang susun. Wati memilih bagian atas dan Anti di bagian bawah. Setelah sebulan di Jakarta, suami Anti menyusul dan numpang nginap di kamar mereka, tentunya dia di tempat tidur Anti yang di bagian bawah.
Setelah naik ranjang, Wati masih ngobrol, padahal Anti ingin melepas kangen dengan suaminya. Karena tak tahan, selama ngobrol dengan Wati, suami Anti merogoh payudara Anti dan memainkan putingnya. Diperlakukan begitu, Anti ingin mengumpan balik, tapi Wati masih tetap ngobrol. Suami Anti berinisitif turun ke bagian bawah tubuh Anti dan memainkan jari dan lidahnya. Ketika itu giliran Anti yang yang tetap ngobrol dengan Wati agar supaya Wati tidak curiga dan mengintip. Sambil menahan enak, Anti terus bicara, jadi Wati tidak curiga. Ketika mencapai klimaks, Anti lemas dan tidak sanggup bicara lagi. Lucunya, sampai sekarang Wati tidak pernah tahu yang terjadi ketika mereka ngobrol.


Lembur yang indah
Suatu hari Ratna lembur di kantor karena harus menyelesaikan deadline laporan yang harus dipresentasikan besok pagi. Setelah menyimpan dokumen, tiba - tiba Ratna terserang kangen berat pada suaminya. Tanpa sengaja Ratna mulai memasukkan tangannya dan menyentuh puting payudaranya. Setelah menyentuh bagian sensitif itu, kangen Ratna malah menjadi - jadi dan mulai turn on. Ratna mencoba mengabaikan perasaan itu dan mulai melanjutkan pekerjaan. Tapi Ratna sadar, dia sendirian di ruangan dan tak akan ada yang memergokinya. Tangannya pun mulai melucuti celana dalam dan menjelajah vagina. Makin lama makin terasa asyik saja. Sedang larut dalam permainan swalayan itu, tiba - tiba jantung Ratna seperti seperti mau copot melihat pintu ruangan tiba - tiba dibuka dari luar tanpa diketuk terlebih dahulu. Masih lemas dan terasa tanggung, Ratna mencoba menggapai - gapai celana dalamnya yang tercecer di lantai. Begitu orang yang membuka pintu masuk, Ratna pun merasa lega karena ternyata itu suaminya yang datang membawa makan malam supaya mereka tetap bisa makan bersama, meskipun di kantor. Melihat Ratna yang ngos - ngosan sambil senyum - senyum sendiri, suaminya pun heran dan bertanya apa yang terjadi. Ratna menceritakan kejadiannya dan rupanya suaminya pun langsung mengerti apa yang harus dilakukan. Suami Ratna mengunci pintu ruangan, lalu langsung membantu Ratna mencapai kenikmatan yang tadi sempat terputus. Tentunya kali ini lewat jalur normal dan tidak swalayan lagi. Akhirnya mereka baru makan malam setelah sama - sama puas dan tertawa bahagia.


Angin Perusak Mood
Setiap kali datang ke acara pesta pernikahan, Tuti selalu pulang dalam keadaan turn on. Mungkin karena terpengaruh oleh suasana romantis pasangan berbahagia itu. Suami Tuti pun tahu benar kebiasaan itu, jadi begitu pulang dari pesta pada suatu malam Minggu, dia langsung 'menaiki' Tuti begitu mereka sampai di kamar. Setelah bermain dengan bagian atas beberapa saat, dia mulai turun ke vagina Tuti. Dia pun mulai bereksperimen, awalnya dengan jari tapi selanjutnya dengan lidah. Sedang asyik - asyiknya dia memanjakan Tuti, tiba - tiba Tuti tak tahan ingin kentut. Sampai perut Tuti agak sakit, karena menahannya. Tetapi karena tidak tahan, akhirnya terlepas juga angin yang mendesak keluar itu. Sayangnya Tuti belum sempat memberitahu suaminya, akhirnya ketika Tuti kentut, muka suaminya masih di bagian bawah. Sialnya juga, kentut itu berbunyi agak keras pula. Suami Tuti bukannya marah malah tertawa terbahak - bahak, akhirnya Tuti pun terpengaruh ikut tertawa. Gara - gara itu, mereka tidak jadi melanjutkan kebutuhan itu sampai pagi, karena rasanya mau tertawa terus. Gara - gara angin, rusaklah mood bercinta mereka.