Kamis, 01 Juli 2010

Room Jokes (untuk dinikmati sendiri!!!...)

Pemakaian Tinggal 30 Kali
Seorang pria paruh baya, mengalami masalah dengan penisnya, setelah mengalami beberapa rangkaian tes, dokter yang menanganinya mendapatkan kesimpulan. "Maaf, penis Anda mengalami pekerjaan berat dan pemakaian yang berlebihan di 30 tahun pertama hidup Anda. Pemakaian penis Anda sudah mendekati limit-nya, Anda hanya memiliki sisa 30 kali ereksi".
Pria tersebut pulang dengan perasaan tertekan dan sedih yang mendalam, istrinya telah menunggu di depan pintu rumahnya dan menanyakan bagaimana hasil pemeriksaan dokter. Pria itu menceritakan semua hasil yang dikatakan oleh dokter tadi. Istrinya berkata, "Oh tidak, hanya 30 kali! Kita jangan sampai menyia - nyiakannya, kita harus membuat daftar yang benar - benar tepat". Pria itu menjawab, "Yeah, saya sudah membuat daftarnya ketika saya berjalan pulang ke rumah tadi!. Maaf, nama kamu tidak ada di dalamnya".


Burung Betet
Seorang wanita pergi ke toko hewan dan melihat seekor betet besar yang indah. Terpampang harganya yang hanya Rp. 50.000,-. "Kok murah?", tanya wanita itu pada pemilik toko. Si pemilik toko menjawab, "Begini, pertama - tama saya harus ceritakan dulu bahwa betet ini dulunya dipelihara di rumah bordil, jadi kadang - kadang dia ngomong kata - kata yang lumayan jorok".
Si wanita berpikir sejenak, tapi tetap memutuskan untuk membeli burung yang indah itu. Ia membawanya pulang dan menaruhnya di sangkar, menggantungnya di ruang tamu dan menunggu burung itu bicara. Burung itu melihat ke sekeliling ruangan, lalu melihat si wanita, dan berkata, "Rumah baru, germo baru". Wanita itu merasa kaget, tapi lalu menganggapnya lucu, "Tidak apalah". Saat dua anak gadisnya pulang dari sekolah, burung itu melihat mereka dan berkata, "Rumah baru, germo baru, perek baru". Gadis - gadis dan wanita itu merasa sedikit tersinggung, tapi akhirnya bisa mengerti. Beberapa saat kemudian suami sang wanita, Andre, pulang dari kantor. Burung itu melihatnya dan berkata, "Halo Andre, ketemu lagi".


Obrolan Kamuflase
Liburan panjang lalu, Anti kuliah praktek di TV swasta bersama Wati. Karena berlangsung dua bulan, Anti dan Wati menyewa satu kamar. Kamar itu memiliki ranjang susun. Wati memilih bagian atas dan Anti di bagian bawah. Setelah sebulan di Jakarta, suami Anti menyusul dan numpang nginap di kamar mereka, tentunya dia di tempat tidur Anti yang di bagian bawah.
Setelah naik ranjang, Wati masih ngobrol, padahal Anti ingin melepas kangen dengan suaminya. Karena tak tahan, selama ngobrol dengan Wati, suami Anti merogoh payudara Anti dan memainkan putingnya. Diperlakukan begitu, Anti ingin mengumpan balik, tapi Wati masih tetap ngobrol. Suami Anti berinisitif turun ke bagian bawah tubuh Anti dan memainkan jari dan lidahnya. Ketika itu giliran Anti yang yang tetap ngobrol dengan Wati agar supaya Wati tidak curiga dan mengintip. Sambil menahan enak, Anti terus bicara, jadi Wati tidak curiga. Ketika mencapai klimaks, Anti lemas dan tidak sanggup bicara lagi. Lucunya, sampai sekarang Wati tidak pernah tahu yang terjadi ketika mereka ngobrol.


Lembur yang indah
Suatu hari Ratna lembur di kantor karena harus menyelesaikan deadline laporan yang harus dipresentasikan besok pagi. Setelah menyimpan dokumen, tiba - tiba Ratna terserang kangen berat pada suaminya. Tanpa sengaja Ratna mulai memasukkan tangannya dan menyentuh puting payudaranya. Setelah menyentuh bagian sensitif itu, kangen Ratna malah menjadi - jadi dan mulai turn on. Ratna mencoba mengabaikan perasaan itu dan mulai melanjutkan pekerjaan. Tapi Ratna sadar, dia sendirian di ruangan dan tak akan ada yang memergokinya. Tangannya pun mulai melucuti celana dalam dan menjelajah vagina. Makin lama makin terasa asyik saja. Sedang larut dalam permainan swalayan itu, tiba - tiba jantung Ratna seperti seperti mau copot melihat pintu ruangan tiba - tiba dibuka dari luar tanpa diketuk terlebih dahulu. Masih lemas dan terasa tanggung, Ratna mencoba menggapai - gapai celana dalamnya yang tercecer di lantai. Begitu orang yang membuka pintu masuk, Ratna pun merasa lega karena ternyata itu suaminya yang datang membawa makan malam supaya mereka tetap bisa makan bersama, meskipun di kantor. Melihat Ratna yang ngos - ngosan sambil senyum - senyum sendiri, suaminya pun heran dan bertanya apa yang terjadi. Ratna menceritakan kejadiannya dan rupanya suaminya pun langsung mengerti apa yang harus dilakukan. Suami Ratna mengunci pintu ruangan, lalu langsung membantu Ratna mencapai kenikmatan yang tadi sempat terputus. Tentunya kali ini lewat jalur normal dan tidak swalayan lagi. Akhirnya mereka baru makan malam setelah sama - sama puas dan tertawa bahagia.


Angin Perusak Mood
Setiap kali datang ke acara pesta pernikahan, Tuti selalu pulang dalam keadaan turn on. Mungkin karena terpengaruh oleh suasana romantis pasangan berbahagia itu. Suami Tuti pun tahu benar kebiasaan itu, jadi begitu pulang dari pesta pada suatu malam Minggu, dia langsung 'menaiki' Tuti begitu mereka sampai di kamar. Setelah bermain dengan bagian atas beberapa saat, dia mulai turun ke vagina Tuti. Dia pun mulai bereksperimen, awalnya dengan jari tapi selanjutnya dengan lidah. Sedang asyik - asyiknya dia memanjakan Tuti, tiba - tiba Tuti tak tahan ingin kentut. Sampai perut Tuti agak sakit, karena menahannya. Tetapi karena tidak tahan, akhirnya terlepas juga angin yang mendesak keluar itu. Sayangnya Tuti belum sempat memberitahu suaminya, akhirnya ketika Tuti kentut, muka suaminya masih di bagian bawah. Sialnya juga, kentut itu berbunyi agak keras pula. Suami Tuti bukannya marah malah tertawa terbahak - bahak, akhirnya Tuti pun terpengaruh ikut tertawa. Gara - gara itu, mereka tidak jadi melanjutkan kebutuhan itu sampai pagi, karena rasanya mau tertawa terus. Gara - gara angin, rusaklah mood bercinta mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar